Aku selalu bertanya mengapa ada kebencian di setiap hati umat manusia??? Apakah itu semua di sebabkan oleh yang namanya nafsu belaka.Ataukah karena hal lainnya???Entahlah! karena sampai saat ini aku masih bingung sebenarnya seperti apa itu nafsu???
Aku Bertanya ???
Apakah nafsu seperti diriku disaat aku menginginkan ini dan itu? Apakah nafsu seperti aku saat berbuat baik ??? Bisa jadi, nafsu adalah diriku yang sedang melakukan keburukan pada makhluk lainnya??? Masih sama saja bagiku.Jawabannya " Entahlah ".
Aku berpikir !!!
Tentang nafsu yang selalu berkorelasi dengan kata benar dan salah.Benar dan salah yang tak pernah ditemukan kebenarannya.Karena setiap sisi benar ada yang selalu menyalahkan.Begitu juga dengan sisi yang salah,selalu akan ada yang membenarkan.Lantas,jika aku melakukan hal yang benar dan memiliki manfaat untukku serta orang lain.Apakah ini disebut dengan kebenaran??Bahkan jika aku melakukan hal yang salah,akupun juga mendapatkan pelajaran dari kesalahanku.Begitupun juga mereka yang merasa di rugikan oleh kelakuanku.Sama -sama mendapatkan pelajaran berharga.Apakah ini di sebuat sebuah kesalahan???Entahlah !
karena benar dan salah tergantung kepada siapa dan apa tujuan dari sudut pandang yang ingin dicapai oleh sang penilainya
Lalu,masih layakkah kita
untuk benci dengan semua hal yang tak sejalan dengan keinginan diri ini,kita
atau mereka??? Tentu saja tidak.Hal yang layak untuk kita lakukan adalah
belajar untuk berbenah diri,belajar untuk merasakan dan menikmati rasa yang
" terkesan " disakiti dengan kesabaran yang terus di pupuk agar tak
memiliki batas tepi.Belajar untuk menerima kehidupan ini bahwa nyatanya
kehidupan ini memang begitu adanya.Tercipta dengan segala kebaikan dan
keburukan yang memang telah menjadi kehendak alam yang tak bisa dipertanyakan
dengan ungkapan " Why " mengapa semua ini terjadi ? Cukupkan
saja dengan rasa syukur yang terus dibenamkan sampai lubuk hati terdalam hingga
yang lainnya tak menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang mengoyak diri ini
yang rapuh dan selalu ingin menjadi yang terkesan diri ini di per " Tuhan
" kan.
Komentar
Posting Komentar