Dua Diri


Nyanyian suara suara ini memenuhi bagian otak.Suara suara yang bahkan tengkorak sang selimut otakpun rasanya tak sanggup membendung kegaduhan suara suara yang terus berkelit silih berganti.
Lantas bagaimana dengan lintasan lintasan gambaran tak nyata yang terus berkeliaran tanpa bisa di kendalikan.Gambaran yang penuh misteri datang silih berganti tanpa perduli dengan diri ini.

Berbeda dengan sang hati.Hati yang selalu mencoba menjadi tokoh protagonis yang berusaha menenangkan suara kegaduhan dan menjadi seniman yang bisa meneruskan lintasan gambaran abstrak agar bisa menjadi sebuah lukisan jelas dan nyata yang bisa dipandang oleh logika.Namun ,tetap saja.Antara otak dan hati selalu tak pernah ada yang mau mengalah untuk bisa mengharmonisasikan langkah waktu yang terus menuju pada sebuah kata ” Akhir “.

aaaah… teriakku dalam angan ini !
Kapan ini semua akan berjalan seperti mereka yang telah dulu sampai.Tanyaku dalam hati ?


Komentar